Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perang Afganistan Habiskan Rp 28.000 Triliun, untuk Apa Saja?

image-gnews
Presiden AS Donald Trump menyantap hidangan makan malam bersama tentara AS saat perayaan Thanksgiving di Bagram Air Base, Afganistan, 28 November 2019. Trump memberikan kejutan kepada tentara AS di Afganistan dengan melakukan kunjungan mendadak di hari Thanksgiving. REUTERS/Tom Brenner
Presiden AS Donald Trump menyantap hidangan makan malam bersama tentara AS saat perayaan Thanksgiving di Bagram Air Base, Afganistan, 28 November 2019. Trump memberikan kejutan kepada tentara AS di Afganistan dengan melakukan kunjungan mendadak di hari Thanksgiving. REUTERS/Tom Brenner
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perang Afganistan telah menghabiskan biaya pembayar pajak Amerika Serikat sebesar US$ 2 triliun atau Rp 28.000 triliun, namun pengungkapan Afghanistan Papers oleh The Washington Post menyebut Amerika gagal dalam perang terlama Amerika Serikat tersebut.

The Washington Post menerbitkan The Afghanistan Papers: A secret history of the war pada 9 Desember mengungkap tidak adanya kemajuan dalam perang 18 tahun. Dokumen setebal 2.000 halaman lebih adalah hasil wawancara dari berbagai sumber terkait Perang Afganistan, mulai dari jenderal, diplomat, pasukan di lapangan, pekerja bantuan, dan pejabat Afganistan.

Tidak ada kemajuan dalam Perang Afganistan. Taliban mengendalikan sebagian besar negara. Afganistan tetap menjadi salah satu sumber pengungsi dan migran terbesar di dunia. Lebih dari 2.400 tentara Amerika dan 38.000 lebih warga sipil Afganistan tewas.

Lalu untuk apa bantuan sebesar US$ 2 triliun dalam Perang Afganistan? Berdasarkan perkiraan dari Costs of War Project di Brown University, New York Times menilai berapa banyak yang dikeluarkan Amerika Serikat untuk berbagai aspek perang dan apakah pengeluaran itu mencapai tujuannya.

US$ 1,5 triliun (Rp 21.000 triliun)

Pengeluaran perang sebesar US$ 1,5 triliun tetap tidak jelas, tetapi Departemen Pertahanan AS mengungkap rincian beberapa dari tiga tahun pengeluaran terakhir.

Sebagian besar uang yang dirinci , sekitar 60 persen setiap tahun, digunakan untuk hal-hal seperti pelatihan, bahan bakar, kendaraan lapis baja dan fasilitas. Transportasi, seperti angkutan udara dan laut, menghabiskan sekitar 8 persen, atau US$ 3 miliar hingga US$ 4 miliar (Rp 42-56 triliun) per tahun.

Presiden Trump bertemu dengan Presiden Afganistan, Ashraf Ghani, selama kunjungan pertamanya ke Afganistan, 28 November 2019.[Erin Schaff / The New York Times]

US$ 10 miliar (Rp 140 triliun)

Afganistan memasok 80 persen heroin dunia. Dalam sebuah laporan tahun lalu, Inspektur Jenderal Khusus untuk Rekonstruksi Afganistan menggambarkan upaya kontranarkotika gagal. Meskipun miliaran dolar untuk memerangi penanaman opium, Afganistan adalah sumber 80 persen dari produksi opium ilegal global.

Sebelum perang, Afganistan hampir sepenuhnya memberantas opium, menurut data PBB dari tahun 1996 hingga 2001, ketika Taliban berkuasa.

Saat ini, penanaman opium adalah sumber utama pendapatan dan pekerjaan, serta pendapatan bagi Taliban. Selain pengeluaran perang, itu adalah aktivitas ekonomi terbesar Afganistan.

US$ 87 miliar (Rp 1.219 triliun)

Pasukan Afganistan tidak dapat mendukung diri mereka sendiri. Salah satu tujuan utama upaya Amerika adalah melatih ribuan pasukan Afganistan. Sebagian besar pengeluaran Amerika untuk rekonstruksi telah digunakan untuk dana yang mendukung Angkatan Darat Afganistan dan pasukan polisi melalui peralatan, pelatihan dan pendanaan.

Tetapi tidak ada seorang pun di Afganistan (bukan militer Amerika, dan bukan penasihat utama Presiden Ashraf Ghani) yang berpikir pasukan militer Afganistan dapat menunjang diri mereka sendiri.

Angkatan Darat Afganistan rapuh karena meningkatnya jumlah korban dan desersi, yang berarti mereka harus melatih anggota baru dengan total setidaknya sepertiga dari seluruh pasukan mereka setiap tahun.

Presiden Barack Obama telah merencanakan untuk menyerahkan tanggung jawab penuh atas keamanan kepada Afganistan pada akhir 2014 dan untuk menarik semua pasukan Amerika pada 2016. Rencana itu goyah ketika Taliban mengambil kesempatan tersebut.

Militer Amerika harus membujuk Presiden Obama pertama, dan kemudian Presiden Trump, untuk meningkatkan pasukan. Sekitar 14.000 pasukan AS tetap di negara itu hingga bulan ini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

2 jam lalu

Pemandangan zona hijau di Kabul, Afganistan 13 Maret 2019. [REUTERS/Omar Sobhani/File Foto]
4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.


Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

2 jam lalu

Herat, salah satu kota di Afganistan yang jadi tujuan wisata (Pixabay)
Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.


5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

Orang-orang menghadiri demonstrasi untuk mengekspresikan solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di New York City, New York, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.


6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

Orang-orang berdemonstrasi di luar The New School University Center, ketika perkemahan Protes terus berlanjut untuk mendukung warga Palestina, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.


5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

Menu Long Tail Hotdog di Three house Cafe di Jalan Hasnudin, Bandung, Jawa Barat. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah


ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

6 hari lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.


Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) menyambut kedatangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd J. Austin III sebelum melakukan pertemuan tingkat menteri pertahanan ASEAN dan AS di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu 15 November 2023. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.


Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

9 hari lalu

Aktris Jun Ji Hyun. (Soompi)
Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.


10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

10 hari lalu

Warga Afghanistan berkumpul untuk naik bus saat mereka bersiap untuk kembali ke rumah, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada migran tidak berdokumen untuk pergi, di halte bus di Karachi, Pakistan 29 Oktober 2023. REUTERS/Akhtar Soomro
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

11 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.